RIYADH — Kerajaan Arab Saudi resmi menunjuk Syaikh Dr. Salih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan sebagai Mufti Agung baru, menggantikan Syaikh Abdulaziz bin Abdullah Al-Asy-Syaikh yang wafat pada September 2025 lalu.
Penetapan tokoh ulama senior ini diumumkan langsung oleh Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud melalui dekrit kerajaan pada Rabu (23/10). Bersamaan dengan pengangkatan itu, Syaikh Al-Fauzan juga dipercaya menjadi Ketua Hai’ah Kibarul Ulama (Dewan Ulama Senior) dan Kepala Lembaga Riset Ilmiah dan Fatwa, dengan jabatan setingkat menteri.
Menurut laporan Saudi Press Agency (SPA), keputusan tersebut menegaskan bahwa pengangkatan dilakukan setelah mempertimbangkan sistem dasar pemerintahan dan rekomendasi resmi dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
📜 Isi Dekrit Kerajaan
Isi keputusan kerajaan itu berbunyi antara lain:
“Menetapkan Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan sebagai Mufti Umum Kerajaan Arab Saudi sekaligus Ketua Dewan Ulama Senior dan Kepala Lembaga Riset Ilmiah dan Fatwa, dengan pangkat setingkat menteri.”
Keputusan tersebut berlaku efektif segera dan telah disampaikan ke seluruh lembaga terkait untuk ditindaklanjuti.
👳♂️ Ulama Kharismatik dengan Peran Strategis
Penunjukan Syaikh Al-Fauzan menjadi Mufti Agung menandai era baru kepemimpinan keagamaan di Arab Saudi. Beliau merupakan sosok ulama kharismatik yang sudah lama dikenal publik sebagai anggota Hai’ah Kibarul Ulama, lembaga tertinggi penghasil fatwa di Kerajaan.
Sepanjang kariernya, beliau telah menulis puluhan kitab dan karya ilmiah dalam bidang fikih, tauhid, dan akidah Islam. Syaikh Al-Fauzan juga menjadi anggota Dewan Fikih Islam di Makkah Al-Mukarramah, serta aktif membimbing mahasiswa pascasarjana di beberapa universitas besar di Arab Saudi.
Selain dikenal sebagai akademisi, beliau juga imam dan khatib Masjid Pangeran Miteb bin Abdulaziz Al Saud di kawasan Malaz, Riyadh, dan menjadi pengisi tetap program fatwa ternama “Noor Ala Al-Darb”, yang diikuti jutaan pendengar di dunia Islam.
🌙 Disambut Doa dan Rasa Syukur
Kabar pengangkatan Syaikh Al-Fauzan langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial Arab Saudi. Warga dan tokoh agama menyambutnya dengan doa dan rasa haru atas terpilihnya sosok ulama yang dikenal rendah hati dan tegas dalam menjaga kemurnian akidah.
Salah satu pengguna X (Twitter) menulis:
“Penerus terbaik bagi pendahulu terbaik. Semoga Allah menjaga para ulama kita dan memberkahi kepemimpinan Arab Saudi dengan keadilan dan ilmu.”
Dengan pengalaman panjang dan wibawanya di dunia dakwah, Syaikh Al-Fauzan diharapkan mampu melanjutkan misi besar pendahulunya dalam menjaga ajaran Islam yang lurus di Kerajaan Arab Saudi.
➡️ Baca juga: Indonesia Jadi Negara Kedua Pengirim Jemaah Umrah Terbanyak Tahun 2025
➡️ Simak: Kemenhaj Hadapi 3 Tantangan Berat Menuju Haji 2026
🕋 Dampak bagi Dunia Islam
Pengangkatan Syaikh Al-Fauzan dipandang sebagai langkah strategis untuk menjaga otoritas keagamaan resmi Arab Saudi, yang selama ini menjadi rujukan utama umat Islam dunia, termasuk Indonesia.
Konsistensinya dalam memegang manhaj salaf dan komitmennya terhadap dakwah ilmiah menjadikan beliau figur penting dalam fatwa, pendidikan, dan pembinaan umat internasional.
➡️ Sumber resmi: Saudi Press Agency (www.spa.gov.sa)
