PT. Alzam Amanah Baitullah
alzamtour.com

Ketua Kloter SOC-79: Kolaborasi Jemaah Muda dan Peduli Lansia dalam Ibadah Haji 2025

Boyolali (PHU) — Perjalanan haji 1446 H/2025 M menjadi momen tak terlupakan bagi Agung Arif Yuni, seorang jemaah asal Kabupaten Boyolali yang dipercaya menjadi Ketua Kloter SOC-79 Embarkasi Solo. Bersama rombongannya, Agung berangkat pada 25 Mei 2025 dan kembali ke Indonesia pada 5 Juli 2025, membawa kisah penuh makna dan semangat kebersamaan.

Meskipun mayoritas jemaah dalam kloter SOC-79 bukan termasuk kategori lanjut usia, Agung tetap mengemban tanggung jawab untuk membantu siapa pun yang membutuhkan, termasuk jemaah dari kloter lain. Dalam pelaksanaannya, Agung sangat terbantu oleh keberadaan jemaah muda yang turut aktif dalam pelayanan dan pendampingan lansia.

“Di Arafah, banyak jemaah muda yang dengan sigap membantu para lansia. Mereka bahkan rela mencarikan toilet dan memastikan kenyamanan para orang tua. Ini menunjukkan bahwa kepedulian masih sangat hidup di antara generasi muda,” ungkap Agung saat ditemui di Aula Asrama Haji Donohudan, Sabtu (5/7/2025).


Dedikasi dan Teknologi: Kunci Kelancaran Tugas Ketua Kloter

Agung juga membagikan pengalamannya saat harus berjalan kaki selama 30 menit demi mengambil kartu Nusuk milik salah satu jemaah. Menggunakan panduan dari peta digital, ia menolak menggunakan taksi karena biaya yang cukup tinggi dan jalur yang memutar.

“Kalau kita tak terbiasa dengan peta atau teknologi, tentu ini jadi tantangan. Tapi dengan ponsel dan peta digital, saya bisa selesaikan tugas dengan cepat,” kenangnya.

Kemampuan menggunakan teknologi dan bahasa Arab, menurut Agung, menjadi aspek penting bagi petugas haji saat ini. Banyak jemaah lansia yang tidak akrab dengan perangkat digital, sehingga peran petugas dan jemaah muda sangat dibutuhkan untuk memastikan kelancaran ibadah.


Peran Jemaah Muda dalam Wujudkan Haji Ramah Lansia

Menurut Agung, kehadiran jemaah muda memberikan warna positif dalam pelaksanaan ibadah haji. Semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang ditunjukkan generasi muda menjadi modal utama menuju haji mabrur kolektif.

“Jika terus ada semangat saling membantu dari jemaah muda, maka saya yakin semua akan bisa meraih haji yang mabrur, bukan hanya secara individu tapi bersama-sama,” tuturnya.


Pentingnya Istithaah dan Kesadaran Generasi Muda

Ditemui di tempat yang sama, Gentur, Humas PPIH Debarkasi Solo, menekankan pentingnya faktor istithaah kesehatan dalam pelaksanaan ibadah haji. Ia mengingatkan bahwa program Haji Ramah Lansia tidak mungkin sukses jika hanya bergantung pada kerja petugas.

“Kita dorong generasi muda untuk daftar haji lebih awal. Dengan usia muda, mereka lebih sehat dan kuat saat berangkat, serta bisa turut mendukung jemaah yang sudah lansia,” jelas Gentur.

Berdasarkan data Siskohat, mayoritas jemaah haji tahun ini berusia di atas 41 tahun, dengan sekitar 40 ribu di antaranya sudah berusia lebih dari 65 tahun. Fakta ini menunjukkan pentingnya peran jemaah muda sebagai pendamping sekaligus pewaris semangat ibadah yang kuat.


Kolaborasi Lintas Generasi, Kunci Sukses Pelayanan Haji

Kisah dari Kloter SOC-79 membuktikan bahwa keberhasilan pelaksanaan haji tidak hanya bergantung pada sistem dan petugas, tetapi juga pada solidaritas antarjemaah. Ketika jemaah muda hadir dengan kepedulian dan ketulusan, maka layanan haji yang ramah lansia bukan hanya wacana, tapi kenyataan yang bisa diwujudkan bersama.


Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

wpChatIcon
wpChatIcon
Scroll to Top