Makkah, 25 Juni 2025 – Pembuatan Kiswa Ka’bah, kain suci penutup Ka’bah yang penuh nilai spiritual dan sejarah, dilakukan dengan presisi tinggi dan menggunakan bahan-bahan pilihan terbaik. Otoritas Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengungkapkan bahwa ada tujuh jenis kain premium yang digunakan dalam proses pembuatan Kiswa di Pabrik Kiswa, Kompleks Raja Abdulaziz.
Tradisi pembuatan Kiswa telah berlangsung lebih dari satu abad, dan hingga kini tetap menjadi simbol penghormatan dan pengabdian umat Islam kepada rumah Allah di Makkah.
Berikut 7 Jenis Kain Premium yang Digunakan:
- Sutra Hijau Polos – Digunakan sebagai lapisan belakang tirai pintu Ka’bah.
- Sutra Hitam Bermotif – Merupakan bahan utama bagian luar Kiswa, dilengkapi bordiran ayat-ayat Al-Qur’an dengan benang emas.
- Sutra Hitam Polos – Sebagai pelengkap detail bordiran atau lapisan dalam tertentu.
- Kain Katun Berwarna Beige Muda – Digunakan sebagai pelapis bagian dalam untuk kekuatan dan ketahanan.
- Sutra Merah Polos – Dipakai untuk elemen dekoratif tertentu dalam struktur internal.
- Kain Katun Putih Polos – Sebagai bagian dari struktur dalam Kiswa.
- Sutra Hijau Bermotif – Digunakan untuk penutup bagian dalam Ka’bah dan ruang makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi, Madinah.
Tradisi, Teknologi, dan Kesakralan
Setiap potongan kain tersebut dipilih dengan teliti dan diproses menggunakan mesin tenun khusus serta teknik tradisional bordir tangan. Proses ini diawasi oleh tim profesional terlatih berjumlah 154 orang, yang ahli dalam produksi dan perawatan kain suci ini.
Pembuatan Kiswa melibatkan lebih dari 800 kg sutra, serta 120 kg benang perak berlapis emas 24 karat, yang digunakan untuk menyulam ayat-ayat suci Al-Qur’an. Kombinasi warna, tekstur, dan ketelitian ini tidak hanya mencerminkan estetika tinggi, tetapi juga spiritualitas mendalam yang terwujud dalam tiap helai kainnya.
Simbol Pengabdian dan Keagungan Islam
Penggunaan kain-kain mewah ini bukan semata-mata menunjukkan kemewahan, tetapi sebagai bentuk penghormatan tertinggi terhadap tempat paling suci dalam Islam. Tradisi ini juga menandakan komitmen Arab Saudi dalam merawat dua Masjid Suci dan menyambut jutaan umat Islam yang datang setiap tahunnya.



