Meta Description (SEO):
Dirjen PHU Hilman Latief bahas evaluasi haji 2025 bersama Kemenko PMK. Tantangan utama: sinkronisasi data e-Hajj, multi syarikah, dan koordinasi antar lembaga.
✅ Evaluasi Operasional Haji 1446 H: Fokus pada Sinkronisasi Data & Layanan
Jakarta, 24 Juli 2025 – Penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M resmi dinyatakan berakhir, ditandai dengan kepulangan kloter terakhir jemaah pada 11 Juli 2025. Dalam rapat koordinasi bersama Kemenko PMK, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, menegaskan keberhasilan operasional tahun ini, meskipun dibarengi dengan sejumlah tantangan teknis dan sistemik.
✈️ Tantangan Baru: Multi Syarikah & Multi Maskapai
Tahun ini, Kerajaan Arab Saudi menerapkan kebijakan multi syarikah dalam layanan jemaah serta multi flight company dalam penyediaan transportasi. Hal ini memerlukan koordinasi lebih ketat lintas otoritas, baik di dalam negeri maupun dengan pihak Arab Saudi.
Hilman menjelaskan bahwa tantangan nyata muncul dari sinkronisasi data antara sistem Indonesia (Siskohat) dan e-Hajj milik Saudi. “Saudi mengunci data awal, sedangkan sistem kita tetap dinamis, karena bisa terjadi pembatalan akibat jemaah sakit atau wafat mendadak,” katanya.
🔄 Sinkronisasi Sistem: PR Besar Penyelenggara Haji
Masalah utama terjadi pada manifest penerbangan yang tidak selalu sesuai dengan data e-Hajj karena perubahan mendadak. Untuk itu, Kemenag melakukan rekonsiliasi data secara intensif hingga semua kloter pulang dengan data yang valid dan terekam dengan akurat.
Hilman menekankan bahwa meski tantangan besar, semua jemaah berhasil dibawa ke Arafah. Bagi yang sakit atau uzur, badal haji dilakukan sesuai prosedur syar’i.
“Ini bagian dari dinamika penyelenggaraan haji tahun ini. Mudah-mudahan jadi pembelajaran penting ke depan,” pungkas Hilman.
🏢 Lintas Instansi Hadir dalam Rakor Evaluasi
Rapat evaluasi ini melibatkan berbagai instansi strategis, antara lain:
- Kemenko PMK
- BP Haji
- Kementerian Kesehatan
- Kementerian Perhubungan
- Kementerian Luar Negeri
- Imigrasi Kemenkumham
- BPKH
- Angkasa Pura
- Kementerian Kominfo
Keterlibatan lintas sektor ini menjadi bukti bahwa penyelenggaraan ibadah haji adalah kerja kolaboratif nasional.
🔍 Penutup: Perbaikan Sistem Menuju Haji 2026
Dengan kompleksitas yang meningkat tiap tahunnya, Kementerian Agama menargetkan peningkatan sistem sinkronisasi dan interoperabilitas data sebagai fokus utama ke depan. Digitalisasi layanan dan penguatan koordinasi diharapkan mampu meminimalisir kendala teknis dan meningkatkan pengalaman jemaah haji Indonesia.



