Pemerintah Qatar secara resmi mengumumkan pembangunan jalur kereta api baru yang akan menghubungkan ibu kota Doha dengan Arab Saudi. Keputusan penting ini disahkan dalam rapat kabinet pada 8 Oktober 2025 yang dipimpin langsung oleh Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani.
Langkah ini menjadi bagian dari proyek besar Gulf Railway, yaitu jaringan rel lintas negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang akan membentang sejauh lebih dari 2.100 kilometer.
Rute utama yang dibangun sepanjang 100 kilometer akan menghubungkan Doha hingga Abu Samra, titik perbatasan Qatar dengan Arab Saudi. Nantinya, jalur tersebut akan tersambung ke rute Dammam–Ghuwaifat di wilayah Saudi dan UEA, lalu terhubung langsung ke jaringan Etihad Rail menuju Abu Dhabi, Dubai, hingga Fujairah.
Dengan hadirnya jalur baru ini, Qatar akan memiliki rel lintas negara pertama dalam sejarahnya — membuka era baru dalam konektivitas transportasi di kawasan Teluk.
🌍 Bagian dari Proyek Besar “Gulf Railway”
Proyek Gulf Railway telah disetujui sejak 2021 dan ditargetkan selesai pada tahun 2030. Selain jalur Doha–Arab Saudi, proyek raksasa ini juga mencakup pembangunan jembatan kereta Saudi–Bahrain sepanjang 45 km, yang akan memperkuat hubungan antarnegara Teluk dan mempercepat arus perdagangan.
Pembangunan jalur ini diharapkan mampu menurunkan biaya logistik regional, memperkuat rantai pasok, serta mendukung mobilitas tenaga kerja lintas negara secara lebih efisien dan modern.
🚄 Mendukung Visi Qatar Transport 2050
Proyek rel ini merupakan bagian penting dari Rencana Induk Transportasi Qatar 2050, yang menargetkan sistem transportasi nasional terintegrasi antara jalur penumpang, bandara, dan pelabuhan utama.
Selain menghubungkan Doha ke Bandara Internasional Hamad, jaringan ini juga akan mengalirkan barang dari rel Teluk langsung ke Pelabuhan Hamad dan kawasan industri Mesaieed.
Langkah strategis ini juga mendukung diversifikasi ekonomi Qatar, mengurangi ketergantungan pada sektor migas, dan memperkuat posisi negara itu sebagai pusat logistik modern di kawasan Teluk.



